Jakarta -
Pemerintah Indonesia berencana menempatkan TKI Penata
Laksana Rumah Tangga (PLRT) untuk tinggal di asrama. Konsep ini
diharapkan bisa menjadi terobosan untuk menekan permasalahan TKI dengan
majikan yang kerap terjadi akibat tinggal selama 24 jam penuh dengan
keluarga majikan.
"Intinya, bentuk program ini adalah dari 'live in ke live out', alias TKI tidak lagi tinggal serumah dengan keluarga majikan," kata Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Moh Jumhur Hidayat, dalam rilis yang diterima detikcom, Jumat (3/2/2012).
Dijelaskan Jumhur, tujuan program
ini adalah untuk memberi jaminan perlindungan kepada TKI dari
kemungkinan terjadinya masalah dengan majikan. Alasan jaminan
perlindungan inilah yang membuat pemerintah belum mencabut moratorium
penempatan TKI di beberapa negara yang warganya sering bermasalah dengan
TKI."Intinya, bentuk program ini adalah dari 'live in ke live out', alias TKI tidak lagi tinggal serumah dengan keluarga majikan," kata Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Moh Jumhur Hidayat, dalam rilis yang diterima detikcom, Jumat (3/2/2012).
"Pemerintah Indonesia masih akan terus menunda pembukaan penempatan TKI informal ke beberapa negara sebelum ada upaya pemerintah dan agen penempatan tenaga kerja asing negara tersebut untuk membicarakan masalah perlindungan TKI secara serius dengan Indonesia," jelas Jumhur.
Ia menambahkan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah menegaskan prinsip 'Spirit of Indonesia', tentang perlunya perlindungan bagi TKI di sektor domestik di luar negeri. "Dengan demikian, jika kami tidak yakin akan perlindungannya maka tidak akan ada penempatan TKI ke suatu negara," tegas Jumhur.
Sebelumnya, moratorium pengiriman TKI baru sektor domestik ke Malaysia, telah dicabut 1 Desember 2011. Namun tidak demikian terhadap kebijakan serupa yang diterapkan untuk Arab Saudi dan beberapa negara Asia lainnya.
"Moratorium (Arab Saudi) belum bisa dibuka," kata Menakertrans Muhaimin Iskandar. Hal tersebut disampaikankan usai pertemuannya dengan Menteri Perburuhan Arab Saudi, Adel Muhammad Fakieh. Pertemuan berlangsung di Hotel Indonesia Kempinski, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (8/11/2011) lalu.
(Sumber: detikNews.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar